Setiap musim panas, ketika kompetisi sepak bola berhenti sejenak, Italia berubah menjadi arena spekulasi tanpa henti. Surat kabar olahraga penuh dengan grafik transfer yang dipelototi para tifosi. Meski kenyataannya hasil transfer baru benar-benar bisa dinilai saat musim berjalan, antusiasme untuk menilai “siapa yang paling cemerlang di bursa transfer” tak pernah surut.
Realitas sering tak sejalan dengan harapan, seperti Juventus musim lalu yang dianggap pemenang bursa namun gagal total di lapangan. Artikel SBOTOP ini membahas secara menyeluruh pergerakan transfer dari semua klub Serie A musim panas 2025, menyematkan kejutan, penilaian objektif, dan potensi yang bisa jadi pembeda dalam perburuan gelar maupun penyelamatan dari degradasi.
Napoli: Proyek Besar Conte yang Mulai Terlihat Nyata (9/10)
Napoli menunjukkan keseriusan luar biasa dengan mendatangkan nama-nama kelas dunia, menjawab tuntutan Antonio Conte yang enggan bekerja setengah hati. Kehadiran Kevin De Bruyne menjadi magnet utama, namun kedalaman skuad ditopang pula oleh Rasmus Hojlund, Vanja Milinkovic-Savic, Lorenzo Lucca, dan Noa Lang. Tujuan mereka jelas: bersaing di papan atas domestik dan menembus batas di Eropa.
AC Milan: Era Baru Dimulai, Modric Menjadi Mentor Generasi Muda (8/10)

AC Milan memulai fase baru setelah kehilangan beberapa pemain penting, termasuk Theo Hernandez. Meski begitu, mereka sukses merekrut pemain kelas atas seperti Luka Modric, Christopher Nkunku, Adrien Rabiot, dan Samuele Ricci. Perpaduan pengalaman dan talenta muda menjadi kunci transformasi skuad ini. Misi mereka adalah menjaga stabilitas di tengah persaingan yang semakin ketat.
AS Roma: Investasi Cerdas dengan Hasil Langsung di Lapangan (8/10)
AS Roma tampaknya sukses dalam mengelola bursa transfer kali ini. Evan Ferguson langsung mencetak dampak positif, menunjukkan bahwa investasi mereka tepat sasaran. Tambahan pemain seperti Wesley, Leon Bailey, dan Konstantinos Tsimikas menambah variasi taktik. Meski kehilangan Leandro Paredes, keseimbangan tim tetap terjaga.
Fiorentina: Bertahan Lebih Baik daripada Membeli (7,5/10)
Fiorentina membuat langkah penting bukan hanya dengan merekrut, tapi juga mempertahankan pemain kunci. Moise Kean bertahan dan memperpanjang kontrak, sebuah langkah yang menandakan stabilitas. Rekrutan seperti Edin Dzeko, Roberto Piccoli, Simon Sohm, dan Tariq Lamptey memberi kedalaman dalam berbagai lini.
Cremonese: Pendatang Baru dengan Ambisi dan Dana (7/10)
Sebagai tim promosi, Cremonese tampil cukup agresif. Mereka mendatangkan Jamie Vardy sebagai sinyal ambisi, meski usianya tak muda lagi. Penambahan Alessio Zerbin dan Federico Baschirotto menjadi langkah strategis untuk memperkuat skuad secara menyeluruh. Misi mereka jelas: bertahan dan menantang batas.
Juventus: Eksperimen Berani dengan Banyak Wajah Baru (7/10)
Juventus tampak mengambil jalur berbeda dengan merekrut pemain yang belum teruji di Serie A. Jonathan David, Edon Zhegrova, dan Lois Openda menjadi bagian dari proyek eksperimental ini. Beberapa nama penting seperti Douglas Luiz dan Timothy Weah meninggalkan klub, menandakan fase transisi yang belum tentu berbuah manis.
Inter Milan: Konsolidasi dan Seleksi Alami (6,5/10)
Inter tak banyak bergerak di bursa transfer, namun penambahan Manuel Akanji menjelang penutupan menjadi nilai plus. Petar Sucic dan Ange Bonny juga memperlihatkan potensi. Di sisi lain, beberapa pemain yang kurang memberi kontribusi seperti Buchanan dan Correa dilepas. Mereka tampak lebih fokus pada efisiensi ketimbang eksperimen.
Como: Ambisi Tenang Namun Efektif (6,5/10)
Meski tidak terlalu gemerlap seperti bursa Januari, Como tetap bergerak cerdas. Nama besar seperti Alvaro Morata bergabung, sementara Nicolas Kuhn dan beberapa pemain berpengalaman menambah dimensi skuad. Jika strategi ini tak berjalan sesuai harapan, mereka masih punya kekuatan finansial untuk bergerak di musim dingin.
Bologna: Rotasi Nama Besar untuk Keseimbangan Baru (6/10)
Meski kehilangan beberapa pemain inti seperti Dan Ndoye dan Sam Beukema, Bologna tetap solid dengan mendatangkan Ciro Immobile dan Federico Bernardeschi. Kedua pemain ini memberi sentuhan pengalaman, dan Bologna terbukti mampu mengintegrasikan pemain dengan cepat dalam sistem mereka.
Lecce: Harapan pada Talenta Muda di Tengah Ancaman Degradasi (6/10)
Mereka kehilangan Krstovic dan Baschirotto, namun merekrut Francesco Camarda dari Milan yang digadang-gadang sebagai salah satu talenta muda terbaik. Riccardo Sottil juga diharapkan bisa bangkit. Mereka akan mengandalkan kolektivitas dan keberanian dalam menghadapi persaingan di papan bawah.
Torino: Menjaga Asa dengan Skuad Solid (6/10)
Meski kehilangan Ricci, Torino cukup bijak dalam memanfaatkan pasar. Mereka merekrut Kristjan Asllani, Giovanni Simeone, dan Cyril Ngonge yang bisa memberi banyak pilihan. Meskipun peluang mereka untuk lolos ke Eropa cukup kecil, Torino tetap menjadi tim yang sulit dikalahkan.
Cagliari: Perpaduan Kolektifitas dan Talenta Muda (5,5/10)
Kehilangan Roberto Piccoli cukup terasa, namun mereka tetap mengandalkan kekuatan kolektif. Michael Folorunsho memperkuat lini tengah, dan pinjaman Andrea Belotti menjadi taruhan menarik. Sebastiano Esposito juga bisa menjadi kejutan musim ini.
Sassuolo: Andalkan Berardi dan Pengalaman Matic (5,5/10)
Menjaga Domenico Berardi tetap menjadi pencapaian tersendiri. Penambahan Nemanja Matic menambah pengalaman, namun tidak ada perubahan besar yang terjadi. Mereka akan berharap keberuntungan berpihak agar bisa menghindari ancaman degradasi.
Pisa: Banyak Perubahan, Banyak Tanda Tanya (5,5/10)
Pisa melakukan rotasi besar dalam skuad, namun belum tampak arah yang jelas. Juan Cuadrado hadir untuk memberikan pengalaman, sementara M’Bala Nzola masih perlu membuktikan ketajamannya. Bertahan di Serie A menjadi tantangan utama.
Udinese: Strategi Lama, Harapan Baru (5,5/10)
Udinese tetap dengan pola lama: jual tinggi, beli murah. Kehilangan beberapa pemain kunci seperti Lucca dan Thauvin tak mengejutkan. Harapan kini bertumpu pada bakat muda seperti Lennon Miller yang bisa jadi proyek jangka panjang.
Parma: Minim Inovasi, Bergantung pada Pemain Lama (5/10)
Parma tampak kurang agresif. Kehilangan beberapa pemain kunci seperti Giovanni Leoni dan Ange Bonny tak diimbangi dengan pembelian besar. Mereka akan bergantung pada Patrick Cutrone dan Gaetano Oristanio untuk mencetak gol demi menjauh dari zona degradasi.
Genoa: Pergerakan Lambat di Tengah Harapan Tinggi (5/10)
Pelatih Patrick Vieira mungkin berharap lebih dari jendela transfer ini. Kehilangan Koni De Winter cukup besar, meski kedatangan Valentin Carboni dan Lorenzo Colombo memberi sedikit angin segar. Masih banyak yang perlu dibuktikan oleh tim ini.
Atalanta: Akhir Sebuah Era dan Awal Ketidakpastian (4,5/10)
Kepergian Gian Piero Gasperini seperti mengakhiri era kejayaan Atalanta. Mateo Retegui dan Matteo Ruggeri juga hengkang, sementara masa depan Ademola Lookman masih tak pasti. Nikola Krstovic dan Nicola Zalewski belum cukup untuk menutup celah yang ada.
Hellas Verona: Tantangan Berat Tanpa Fondasi Kuat (4/10)
Verona menghadapi musim yang berat dengan kehilangan Diego Coppola dan Daniele Ghilardi. Rekrutan baru seperti Unai Nunez tak banyak menggugah optimisme. Mereka kembali mengandalkan semangat juang untuk bertahan, meski peluangnya tampak kecil.
Lazio: Status Quo Akibat Sanksi Transfer (Tanpa Nilai)
Dengan larangan transfer yang masih berlangsung, Lazio tak banyak melakukan perubahan. Maurizio Sarri harus mengandalkan skuad lama dan mengandalkan taktik cermat untuk memperbaiki performa musim lalu. Ini bisa jadi musim yang penuh tantangan.
●●●
Kunjungi halaman blog kami untuk membaca berita SEPAK BOLA dan informasi pasaran taruhan
Selalu menjadi yang terdepan dalam mendapatkan informasi seputar olahraga dan bursa taruhan